PENGURUS PWI SUMSEL RAMAI MENGUNDURKAN DIRI

PASCA PENUNJUKKAN JON HERI SEBAGAI PLT KETUA PWI SUMSEL

Zulmansyah Sekedang Plt Ketua PWI Pusat
banner 120x600
banner 468x60

PENGURUS PWI SUMSEL RAMAI MENGUNDURKAN DIRI

PASCA PENUNJUKKAN JON HERI SEBAGAI PLT KETUA PWI SUMSEL

PALEMBANG, KabariRakyat.COM—Pascapemberhentian Kurnaidi sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Selatan oleh Plt Ketua PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang dan penunjukkan Jon Heri sebagai Plt Ketua PWI Sumsel , telah menimbulkan kepanikan dan kehebohan baik pada anggota apalagi pada dewan pengurus .
Kurnaidi langsung bereaksi dengan menyatakan menolak keputusan PWI Pusat dan Menilai SK yang diterbitkan Zulmansyah Sekedang tidak memiliki dasar yang kuat . Menurutnya , Hendry C Bangun masih sah sebagai Ketua Umum berdasarkan SK Kementerian Hukum dan HAM. ‘’Saya heran mereka ini pura-pura tidak tahu aturan atau memang tidak mengerti aturan. Pak Hendri masih memegang SK Kemenkumham yang dihasilkan dari konferensi yang sah,’’ kata Kurnaidi kepada rmolsumsel.
Kurnaidi langsung menggelar rapat dengan para pengurus di Sekretariat PWI Sumsel. Setelah itu mereka melaprkan Zulmansyah, Wina Armada dan Jon Heri ke Polda Sumsel. Menurut mereka SK yang dikeluarkan Zumansyah dan kawan-kawan dan berdasar dan merugikan organisasi. Namun upaya mereka melapor ke Polda Sumsel tidak tepat serta menunjukkan bahwa Kurnaidi dan pengurus harian PWI versi Hendry CB sedang panik. Padahal kenyataan yang terjadi Kurnaidi mulai ditinggalkan orang-orang yang dulu berada dalam gerbong kepengurusan PWI Sumsel periode 2024-2025.
Ramai Mengundurkan Diri
Merasa sudah tidak sejalan dengan kepemimpinan Kurnaidi selaku Ketua PWI Sumsel dan setelah keluarkannya SK penunjukkan Jon Heri sebagai Plt Ketua PWI Sumsel, banyak pengurus mengundurkan diri. Sebelumnya Henry CB mengeluarkan surat nomor 311-PLP/PP-PWI 2025 tertanggal 26 Februari 2025 , isinya memecat Jon Heri, Octaf Riady, H Helmi Marsindang dan Imam Santoso. Namun surat itu malah bikin geli bukannya bikin mereka takut . ‘’Ini lucu kita dipecat oleh orang yang sudah dipecat. Hendry C Bangun itu bukan lagi anggota PWI jadi SK yang dikeluarkannya tidak memiliki kekuatan hukum ,’’ujar Octaf Riady yang merupakan mantan Ketua Divisi Hukum Pembelaan Wartawan PWI Pusat, periode 2019-2024.
Di kepengurusan PWI Sumsel juga banyak yang sudah mengundurkan diri. Imam Santoso mundur sebagai Ketua PWI Kota Lubuklinggau. Kemudian M Rofei Husin sebagai Sekretaris PWI Peduli juga mengundurkan diri, Ismail JP selaku bendahara PWI Peduli juga mundur.
Masih ada lagi. Al Abaror, SE selaku ketua PW I Peduli jug a mundur, disusul Ahmad Mada Taufik dan Al Anshor selaku anggota PWI Peduli juga mengundurkan diri. Kemudian Edward Novandi, SPd selaku Ketua Mappilu Sumsel, juga menyatakan mundur. Di kubu Kurnaidi, satu persatu mulai mengundurkan diri sedangkan di kubu Jon Heri tiap hari selalu bertambah wartawan yang mendukung dirinya.
Apa yang menyebabkan banyak pengurus PWI Sumsel 2024-2029 mundur? Apa karena selama ini mereka hanya dijadikan oleh Ketua sebagai alat dan hanya dipakai nama tapi tidak diajak berperan serta dalam suatu kegiatan?. Atau tidak adanya transparansi pengeloloan dana yang masuk ke kas PWI Sumsel? Atau mereka yang mundur menyadari dan tahu bahwa kepengurusan PWI Pusat yang sah adalah yang dipimpin Zulmansyah Sekedang bukan Hendry yang tersandung kasus dana UKW? Hanya mereka (wartawan) itu yang tahu apa motif mereka mundur sebagai pengurus PWI Sumsel. Yang jelas kedua kubu sama-sama merasa benar dan berhak. Jon Heri dalam waktu 6 bulan kedepan agar segera menggelar Konfrensi Luar Biasa PWI Sumsel. (sihat judin)

banner 325x300
Penulis: sihat judinEditor: Sihat Judin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *