Sering Muncul Buaya dan Menerkam Warga

Warga Pinggir Sungai Komering Dihimbau Waspada

Warga Pinggir Sungai Komering Dihimbau Waspada
banner 120x600
banner 468x60

Sering Muncul Buaya dan Menerkam Warga

Warga Pinggir Sungai Komering Dihimbau Waspada

KAYUAGUNG, KABARIRAKYAT.COM – Masyarakat Kecamatan Kayuagung khususnya yang bermukim di pinggiran Sungai Komering untuk berhati-hati dan waspada. Pasalnya di sepanjang Sungai Komering sering adanya kemunculan buaya. Apalagi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dialiran Sungai Komering sudah ada masyarakat yang diterkam buaya.

Terkait dengan sering munculnya buaya di Sungai Komering dari Kelurahan Sukadana ke Jembatan Kelurahan Mangunjaya, sehingga semua masyarakat diminta untuk waspada dan selalu berhati-hati terutama saat masyarakat beraktivitas di Sungai Komering.

Himbauan berhati-hati dan selalu waspada kepada masyarakat ini disampaikan oleh Camat Kayuagung. Kemudian diteruskan kepada semua para Lurah, Kepala Desa dan Ketua RT.Termasuk juga kepada perangkat Desa lainnya.

Camat Kayuagung, Solahudin menjelaskan, untuk himbauan kepada semua masyarakat agar berhati-hati dan waspada saat beraktivitas di Sungai Komering telah disampaikan kepada perangkat daerah. “Kita tidak ingin masyarakat menjadi korban oleh buaya yang sering muncul di Sungai Komering. Jadi kita berikan himbauan berhati-hati,” ungkap Camat Kayuagung, Senin 18 November 2024.

Masih kata Camat, wilayah yang masuk Kecamatan Kayuagung dan dalam beraktivitas masyarakatnya sehari-hari menggunakan Sungai Komering cukup banyak. Jadi sangat perlu disampaikan himbauan agar berhati-hati dan selalu waspada. “Desa-desa yang bermukim di pinggiran Sungai Komering cukup banyak dan setiap hari pasti beraktivitas di Sungai. Jadi sangat perlu diingatkan,” tegas Camat.

Dikatakan Camat, desa-desa yang berada di pinggiran Sungai Komering ada puluhan. Dimana semua masyarakatnya selalu beraktivitas di Sungai Komering untuk mandi, mencuci dan termasuk budidaya ikan.

“Mudah-mudahan himbauan yang disampaikan ke masyarakat ini menjadi berhati-hati dan jangan menjadi korban,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kembali diterkam hewan buaya.

Korban kali ini Madi (42) warga Dusun 1, Desa Terusan Jawa. Akibatnya Madi yang kesehariannya sebagai petani ini mengalami luka robek dan luka lecet di bagian lengan kirinya.

Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto SH SIK melalui Kapolsek Jejawi, Ipda Muhammad Rizal SH, membenarkan adanya peristiwa warga diterkam oleh hewan buaya. “Iya warga Desa Terusan Jawa di hari Senin kemarin ada yang kena gigit buaya liar korbannya laki-laki nama Madi (42),” kata Kapolsek, Rabu 30 Oktober 2024.

Dijelaskan Kapolsek, korban ini di hari kejadian Senin 28 Oktober 2024 malam menuju sungai di belakang rumahnya. Yakni hendak buang air besar.

Lalu, saat di sungai itu, korban yang sedang buang air besar tiba-tiba tangan kiri korban digigit oleh buaya yang ada sungai.

“Jadi saat kejadian itu dengan cepat korban menyelamatkan diri dengan menarik tangan yang digigit buaya,” jelasnya.

Kemudian, korban naik dan lari ke darat menuju pulang ke rumah. Dikarenakan tangan korban sudah terluka oleh gigitan buaya, maka dibantu oleh orang tuanya melakukan pengobatan ke rumah sakit Bari Palembang.

“Dari gigitan buaya itu korban mengalami luka robek dan lecet di lengan kirinya. Di rumah sakit dilakukan perawatan intensif dan mendapatkan jahitan beberapa jahitan dan korban sudah pulang ke rumahnya,” terang Kapolsek.

Sambung Kapolsek, atas peristiwa itu, personel yang mendapatkan informasi dari masyarakat langsung menuju lokasi.

“Personel polsek kami telah mendatangi lokasi kejadian dia melakukan olah TKP. Termasuk juga sudah mengunjungi korban di rumahnya,” ujar Kapolsek.

Masih kata Kapolsek, atas peristiwa ini pihaknya tidak bosan-bosan selalu mengimbau masyarakat dan mengingatkan masyarakat untuk menghindari aktivitas di sungai dan selalu berhati-hati. (niskiah)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *